Selasa, 24 April 2012

Inovasi Kertas dari Serat Bambu Air

Posted by msolehuddin Selasa, April 24, 2012, under | No comments

Tulisan ini ingin menyumbangkan ide tentang ”Inovasi Kertas dari Serat Bambu Air (Thypa Angustifolia). Sumbangan pemikiran ini beranjak dari sebuah realita di lapangan bahwa seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi kebutuhan akan kertas terus meningkat seperti kertas yang biasa digunakan dalam perkatoran, sekolah-sekolah, perusahaan-perusahaan dan lain-lain. Kertas merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia dengan segala aktivitas kesehariannya. Pada umumnya produksi kertas di Indonesia, bahan bakunya bersumber dari serat pohon pinus dan serat pisang abaka. Namun kedua tanaman ini membutuhkan perawatan yang khusus dan waktu pembudidayaan lebih cukup lama agar diperoleh kualitas serat yang bagus, sedangkan di satu sisi kebutuhan akan kertas terus meningkat dengan pesat sehingga terjadi eksploitasi hutan secara besar-besaran. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari eksploitasi hutan industri secara besar-besaran adalah terjadinya tanah longsor pada musim hujan dan terjadi kekeringan pada musim kemarau, sumber air tanah berkurang, serta terjadi pemanasan Global (Global Warming).
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dicarikan bahan baku alternatif kertas yang kualitas seratnya tidak jauh berbeda dengan serat pohon pinus maupun serat pisang abaka. Salah satu tanaman alternatif yang bisa digunakan sebagai bahan baku kertas adalah dengan memanfaatkan serat dari tanaman bambu air. Bambu air merupakan rumput liar (tanaman gulma) yang tumbuh dengan cepat di lahan–lahan basah, ladang, dan persawahan di Indonesia. Biasanya tanaman ini dibakar oleh para petani sebelum memulai menggarap lahan pertaniannya. Ada beberapa alasan menggunakan serat bambu air (Thypa angiosfolia) menjadi bahan baku kertas diantaranya: pertama, keberadaan tanaman ini cukup melimpah di Indonesia khususnya di lahan basah; kedua, kerusakan hutan di Indonesia dan dunia semakin memperihatinkan karena sebagian kayunya digunakan sebagai bahan baku kertas; ketiga, tanaman ini memiliki keistimewaan pada batang dan daun yaitu seratnya halus, panjang dan kuat sehingga baik untuk bahan baku industri pembuatan kertas; dan keempat, tidak merusak lingkungan dan biaya yang diperlukan relatif murah.
Tujuan dari tulisan ini antara lain mendeskripsikan potensi tanaman bambu air sebagai bahan baku kertas; mengetahui pemafaatan bambu air (Thypa angustifolia) selama ini oleh masyarakat; menganalisis hubungan pemanfaatan serat bambu air (Thypa angustifolia) menjadi kertas bisa dengan laju kerusakan hutan di Indonesia; dan mendeskripsikan teknik pembuatan kertas dari serat bambu air (Thypa angustifolia).
Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah melalui metode Studi Pustaka (Literatur), dan penelusuran data dan informasi melalui internet, observasi dan wawancara ke lapangan dengan mendatangi salah satu daerah yang memiliki persebaran tanaman bambu air yang dekat dengan tempat penulis yaitu di danau tamblingan, Singaraja (tanggal 23 Desember 2007), kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Ada beberapa tahap dalam penyusunan karya tulis ini yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.
Dari dari hasil analisis data di atas dapat ditarik beberapa simpulan diantaranya: Tanaman bambu air (Thypa angustifolia) berpotensi sebagai bahan baku kertas; Selama ini bambu air (Thypa angustifolia) sebagian kecil dimanfaatkan sebagai tanaman hias oleh masyarakat, sebagian dibakar oleh para petani terutama yang tumbuh di areal pertanian dan sebagian besar tumbuh liar; Adanya hubungan antara pemanfaatan serat bambu air menjadi kertas dengan laju kerusakan hutan di Indonesia; Teknik pembuatan kertas dari serat bambu air bisa dilakukan dengan menggunakan soda api (NaOH). Rekomendasi yang diajukan adalah masyarakat dan pemerintah Indonesia seharusnya lebih mengoptimalkan pemanfaatan bambu air menjadi suatu barang dan jasa agar lebih bernilai ekonomis salah satunya menjadi kertas.

Kertas Dari Pohon Rontal

Posted by msolehuddin Selasa, April 24, 2012, under | No comments

Pohon rontal (Borassus flabellifer) adalah jenis tanaman yang banyak hidup dan dikembangkan di daerah tropis atau daerah kering yang biasanya hidup di daerah pesisir pantai sampai dataran tinggi.Tanaman rontal ini tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bali sudah sangat melegenda. Hal ini disebabkan karena daun tanaman ini dipergunakan sebagai suatu alat tulis seperti halnya kertas yang biasa digunakan oleh para leluhur masyarakat Bali untuk menulis sejarah (badbad) , kitab suci, dan sastra yang dikenal dengan nama Lontar (cakepan n’tal). Tanaman ini memang memiliki daya guna (manfaat) yang sangat banyak , mulai dari batang, daun, buah, tandan bunga(dalam bahasa Bali disebut puji), Pelepah (tangkai daun), serta akar.
Batang tanaman rontal ini dapat diolah menjadi balok kayu (susuh) sebagai bahan bangunan. Daunnya digunakan untuk membuat kerajinan tangan berupa anyaman atau hiasan lain yang mempunyai nilai seni tinggi,yang paling penting bagi masyarakat Bali (Hindu) adalah nilai religiusnya . Karena digunakan sebagai bahan baku membuat kelengkapan upacara agama seperti canang, tamas, tamyang dan lain-lain serta untuk kerajinan seni seperti pajegan hias, dapat juga digunakan sebagai atap rumah. Buahnya bisa langsung dimakan atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak, tandan bunga selain digunakan obat pegal linu, lebih sering disadap untuk diambil air niranya(tuak), yang merupakan bahan baku pembuatan gula merah serta minuman beralkohol seperti tuak dan arak. Pelepahnya bisa digunakan sebagai kandang tradisional (ternak) dan lapisan kulit luar (mengandung lignin)
digunakan sebagai produk kerajinan seperti keranjang, dan bakul. Sabut buah rontal biasanya digunakan sebagai pewangi dalam pembuatan kue. Akan tetapi, sedikit sekali warga yang melihat peluang ini untuk mengembangkannya.
Salah satu daerah yang mempunyai jumlah penyebaran tanaman rontal adalah di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Dari nama salah satu dusun di desa tersebut yaitu Desa Kubu, yang di dalamnya mengandung kata n’tal (bahasa Jawa) yang berarti pohon rontal , ternyata daerah ini banyak memiliki tanaman rontal yang tersebar merata. Dengan jumlah tanaman rontal yang cukup banyak, seharusnya masyarakat di daerah ini mampu memanfaatkan dengan optimal. Namun kenyataannya masih banyak pohon rontal yang kurang dimanfaatkan secara optimal, misalnya daun rontal yang dimanfaatkan untuk kerajinan tangan atau hiasan lain belum mampu menembus pasar bebas dan hanya berkembang di daerah lokal saja, karena kualitas dari produk tersebut masih rendah dan pemanfaatannya masih sederhana. Padahal masih banyak kegunaannya yang mungkin dikembangkan oleh masyarakat setempat sebagai produk seni yang memiliki kualitas tinggi dan bernilai ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik dan terketuk untuk menulis sekaligus memberikan alternatif tentang cara pembuatan kertas dari daun rontal sebagai produk seni untuk meningkatkan daya saing pariwisata di Desa Kubu sebagai pendukung objek wisata di Kecamatan Kubu (seperti objek wisata Tulamben dan sekitarnya). Daun rontal memiliki kandungan selulosa yang tidak kalah banyak dengan pohon pinus yang digunakan sebagai bahan baku kertas, sehingga daun rontal juga bisa digunakan sebagai bahan baku membuat kertas.
Mengapa harus daun rontal?, karena berdasarkan beberapa pertimbangan diantaranya daun rontal bisa diambil dari pohonnya tanpa menebang pohonnya sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga (ramah lingkungan), biaya yang dibutuhkan dalam memproses daun rontal menjadi kertas lebih murah daripada bahan baku kertas dari pohon pinus, keberadaan pohon rontal yang cukup banyak di Desa Kubu. Pembuatan kertas dari pohon pinus ternyata menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yaitu lingkungan menjadi rusak dan ekosistem di habitat tersebut banyak yang punah, walaupun dilakukan penghijauan (reboisasi) ini akan membutuhkan waktu lama (puluhan tahun) untuk memperoleh pohon pinus yang siap panen. Oleh karena itu, penulis mencoba mencarikan alternatif bahan baku kertas yang tetap ramah lingkungan dimana lingkungan tetap lestari sehingga pariwisata sebagai salah satu aset daerah di Kecamatan Kubu tetap terlindungi. Produk kertas dari daun rontal ini bisa dalam bentuk kertas biasa maupun kertas seni. Kertas seni yang dimaksud berupa album,lukisan, dan produk seni lainnya yang nantinya di pasarkan di daerah pariwisata baik lokal maupun luar daerah atau bahkan ke luar negeri sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kubu dan sekitarnya.

Wine Dari Buah Pisang

Posted by msolehuddin Selasa, April 24, 2012, under | No comments

Pisang merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling umum dikenal oleh masyarakat. Setiap masyarakat sudah dapat dipastikan mengetahui kelezatan buah pisang. Daging bauh pisang diolah sebagai makanan selingan, seperti pisang goreng, kripik, roti, kolek, sale, dan sebagainya. Sedangkan, kulit buah pisang tidak banyak dimanfaatkan atau diolah, sehingga merupakan sampah yang terbuang dan hanya mengganggu kelestarian lingkungan. Padahal kulit buah pisang mengandung komposisi kimia yang bernilai gizi. Kondisi seprti ini banyak ditemukan di kompleks pemukiman dimana terdapat banyak pedagang kaki lima yang dagangannya menggunakan bahan buah pisang. Salah satunya di Kelurahan Pemecutan – Denpasar.
Ditinjau dari komposisi kimianya, kulit buah pisang tidak jauh berbeda
dengan daging pisangnya. Sebagai contoh, komposisi buah pisang dan kulit buah pisang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Kimia Daging dan Kulit Buah Pisang ( per 100 g)
Unsur
Buah Pisang per 100 gram
Kulit Buah Pisang per 100 gram
Air
65,8 mg
70,10 %
Karbohidrat
31,8 mg
20,10 %
Lemak
0,2 mg
3,20 %
Protein
1,2 mg
0,45 %
Kalsium (Ca)
10 mg
810 mg
Pospor (P)
22 mg
105 mg
Besi (Fe)
0,8 mg
1,9 mg
Vitamin A
950 mg
0,10 mg
Vitamin B
0,06 mg
0,18 mg
Vitamin C
10 mg
12,50 mg
Manudjin, 1983
Karbohidrat dapat diolah menjadi minuman beralkohol, seperti: wine, arak, dan sebagainya. Dengan demikian, kulit buah pisang yang mengandung cukup banyak karbohidrat, tentu dapat diolah menjadi wine.
Wine adalah minuman yang populer di beberapa negara di dunia. Negara-negara yang mengkonsumsi wine paling banyak adalah: Prancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Argentina, Rusia dan Rumania, sedangkan negara-negara yang paling banyak memproduksi wine adalah: Prancis, Italia, Amerika Serikat, dan Australia. Produksi wine secara global dan konsumsi wine diprediksikan akan menanjak. Produksi wine bakalan tumbuh 3,83% sepanjang 2008-2012 menjadi 3 miliar krat. Sementara itu konsumsi wine dunia akan membengkak sebesar 6% pada 2008-2012 mencapai 2,8 miliar krat. Wine merupakan minuman dengan kadar alkohol antara 12-14 % volume yang dibuat melalui proses fermentasi gula (Soempeno, 2008).
Proses pembuatan wine terdiri dari tiga tahap. Pertama, pembuatan stater yang bertujuan untuk memperbanyak khamir, sehingga enzim yang dihasilkan lebih banyak dan melatih ketahanan khamir dalam kondisi adonan. Kedua, pembuatan sari kulit buah pisang, yaitu campuran air, kulit buah pisang, dan gula pasir. Ketiga, fermentasi sari kulit buah pisang dengan stater. Sebagai minuman beralkohol wine mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan seperti, menurunkan dan menjaga kadar kolesterol, mengurangi resiko penyakit jantung, kanker payudara, kanker prostat, dan menghambat pertumbuhan sel kanker hati (sutomo,2009). Institut Karolinska di Swedia melakukan penelitian tentang kebiasaan minum wine. Hasilnya sungguh diluar dugaan. Mereka yang sesekali mengkonsumsi wine, memiliki resiko mati muda kurang dari 33% dibanding yang tak pernah mengkonsumsi wine. Sedangkan mereka yang rutin meminum wine memiliki resiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung lebih rendah secara signifikan.
Kota Denpasar merupakan salah satu kota di Bali yang memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Secara geografis Kota Denpasar terletak di sebelah selatan Pulau Bali. Kota Denpasar yang memiliki luas hanya 127,88 Km2 saat ini telah dihuni sekitar 800.000 orang pada siang hari dan 600.000 orang pada malam hari, sedangkan daya tampung ideal Kota Denpasar hanya 200.000-250.000 jiwa dengan kepadatan penduduk sudah mencapai 4.537 jiwa/Km2 sesuai data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar, ini artinya Kota Denpasar sudah sangat padat, bagaikan sebuah kapal bermuatan penuh mengarungi samudra bergelombang, beban Kota Denpasar saat ini sangat berat. Sebagian besar masyarakat Kota Denpasar bermata pencaharian sebagai pegawai negeri, wirausaha dan pedagang, salah satunya adalah pedagang kaki lima dengan memproduksi pisang goreng. Keadaan perekonomian sebagian besar masyarakat Kota Denpasar memang sudah cukup mapan terkecuali keadaan perekonomian masyarakat kelompok pedagang kaki lima khususnya pedagang pisang goreng yang berpenghasilan rata-rata Rp. 500.000 per-bulannya (berdasarkan hasil wawancara beberapa pedagang pisang goreng di Kelurahan Pemecutan, 2009).
Selain itu, dari hasil observasi yang telah dilakukan, pedagang kaki lima khususnya pedagang pisang goreng di Kelurahan Pemecutan memang cukup banyak yaitu, 15 pedagang dengan pengunaan rata-rata 20 kg pisang tiap harinnya (berdasarkan hasil wawancara beberapa pedagang pisang goreng di Kelurahan Pemecutan, 2009), sehingga limbah kulit pisang yang dihasilkan sangat banyak dan secara tidak langsung dapat menganggu kebersihan Kota Denpasar. Pemerintah dan pedagang kaki lima khususnya pedagang pisang goreng di Kelurahan Pemecutan belum memanfaatkan limbah kulit pisang secara optimal. Ini mengakibatkan limbah kulit pisang hanya menjadi sampah yang mengganggu kebersihan kota Denpasar sebagai salah satu kota budaya. Terkait dengan limbah kulit pisang yang belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Kelurahan Pemecutan – Denpasar, maka penulis merencanakan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pemanfaatan kulit buah pisang untuk pembuatan wine yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Melalui penyuluhan dan pelatihan pembuatan wine berbahan baku kulit buah pisang dengan memberdayakan kelompok pedagang kaki lima khususnya pedagang pisang goreng di Kelurahan Pemecutan – Denpasar, di harapkan dapat menambah penghasilan kelompok pedagang pisang goreng, sekaligus dapat memanfaatkan kulit buah pisang sabagai bahan baku wine untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh sampah kulit buah pisang.

Selasa, 10 April 2012

SEJARAH SDN RANDUTATAH

Posted by msolehuddin Selasa, April 10, 2012, under | No comments

SDN Randutatah awalnya bertempat dikediaman penduduk yang ada di Desa Randutatah Kec.Paiton Kab.Probolinggo, tepatnya berdiri pada tahun 1949. Pertama kalinya SDN Randutatah ditempatkan di Balai Desa Randutatah, dengan perlengkapan sekolah yang sangat minim. Pada saat itu Pendidikan yang ada di Indonesia sangatlah memprihatinkan. Semuanya haruslah berdasarkan pada niat dan keteguhan hati untuk mengenyam Sekolah. Bagaimana tidak, jika Pendidikan yang ada di jaman tersebut jauh dari pantauan langsung dari Pemerintah. Sampai pada waktunya, SDN Randutatah mendapatkan tanah dari masyarakat sekitar yang dihibahkan kepada Pemerintah, sehingga bisa ditempatkan dengan selayaknya.              
                     Pembangunan terus dilakukan dengan bantuan dari Pemerintah Pusat, Aparat Desa, dan Masyarakat. Sampai saat ini, Renovasi masih belum dilakukan secara menyeluruh kembali, hanya perbaikan yang bersifat sementara yang pernah dilakukan. Salah satunya memperbaiki beberapa atap yang bocor, dinding yang mengelupas, lantai yang sudah mulai retak, dan beberapa perbaikan lainnya yang dilakukan secara bertahap. Alhamdulilah pada tahun 2006 setiap Sekolah diberikan dana BOS, sehingga bisa membantu proses pembelajaran yang ada di SDN Randutatah. Besar harapan kami selaku keluarga Besar SDN Randutatah untuk bisa mengadakan perbaikan secara menyeluruh, sehingga fasilitas & kreadibilitas bisa melancarkan program memajukan dan mencerdaskan anak Bangsa Indonesia, khususnya anak - anak yang berada di SDN Randutatah.
                     SDN Randutatah dikenal sebagai salah satu SD yang mempunyai lapangan terluas se Kab.Probolinggo. Hanya saja fasilitas yang kami miliki masih kurang dari cukup. Maka dari itu, kami mohon bantuannya jika dalam kesempatan nantinya bisa mengembangkan fasilitas yang bisa digunakan sebagai pengembangan sarana&prasarana dalam proses pembelajaran yang ada di SDN Randutatah.

Salahkan diriku

Posted by msolehuddin Selasa, April 10, 2012, under | No comments

Salahkan diriku..
Ketika dengan lancang hati ku mulai merindukan mu..
Jiwa ku selalu butuh bayangan mu..
dan raga ku mulai terbuai oleh sikapmu..
Salahkan diriku..
Ketika dengan beraninya hati ku mulai mengagumi mu..
Jiwaku selalu butuh senyummu..
Dan mataku selalu ingin memandang mu..
Salahkan diriku..
Ketika dengan dashyatnya hatiku mulai menggilaimu..
Jiwaku tak pernah melupakan mu..
Dan tanganku ingin selalu membelai mu..
Lagi-lagisalahkan saja diriku..
Ketika hatiku mulai bergetar saat didepan mu..
Bibir ku selalu terkunci rapat..
Dan lidah ku tiba-tiba terasa kelu..
Sehingga tak ada kata yang terucap saat aku di dekatmu..
Sekarang juga kau boleh salah kan diriku..
Saat hati ku mulaiselalu berbicara dengan jiwaku..
Saat jiwaku selalu berkata pada ku..
Saat aku pun akhirnya percaya..
Aku MenCintai mu..
Sekarang aku, hatiku, jiwaku dan seluruh ragaku bertanya padamu..
Salahkah ketika semua pesonamu.. luluhkan hatiku..
Ketika semua gerakmu menggoda jiwamu..
Ketika aku sadar akan rasa ini..
Rasa yg begitu membara di hatii ini..

Jumat, 03 Juni 2011

Penerimaan Siswa Baru SMK Negeri 2 Kraksaan tahun 2011/2012

Posted by msolehuddin Jumat, Juni 03, 2011, under | No comments

SMK NEGERI 2 KRAKSAAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (P2DB)
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

  • SYARAT PENDAFTARAN

1. Lulus SMP/MTS Negeri/Swasta Tahun Pelajaran 2010/2011

2. Usia maksimum 21 Tahun pada tahun pelajaran 2010/2011

3. Menyerahkan fotocopy ijazah dan SKHUN 5 Lembar dilegalisir kepala sekolah, Bagi calon pendaftar yang berprestari tingkat nasional dan provinsi menunjukkan fotocopy sertifikat/piagam

4. menyerahkan pas foto terbaru 3x4 sebanyak 8 lembar

5. melampirkan surat keterangan berkelakuan baik dari sekolah asal

6. menyerahkan fotocopy akte kelahiran/surat kenal lahir 1 lembar

  • PENDAFTARAN

1. Pengambilan Formulir :

· Tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan tanggal 28 Juni 2011

2. Pendaftaran, tes kesehatan, tes bakat dan minat :

a. Tanggal 01 Juli 2011 untuk peserta 001 sampai dengan 150

b. Tanggal 02 Juli 2011 untuk peserta 151 sampai dengan 300

c. Tanggal 04 Juli 2011 untuk peserta 301 sampai dengan 450

d. Tanggal 05 Juli 2011 untuk peserta 451 sampai dengan 600

· Tes tulis ( Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA)

Tanggal 6 juli 2011

Jam 08.00 – 10.00 WIB

· Tes Psikologi 6 Juli 2011

Jam 10.30 – 12.30 WIB

3. Pengumuman

· 7 Juli 2011

· Jam 11.00 WIB

· Tempat : SMK Negeri 2 Kraksaan

  • PAGU KOPETENSI KEAHLIAN

1. Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) : 2 Kelas

2. Teknik Kendaraan Ringan (TKR) : 2 Kelas

3. Teknik Sepeda Motor (TSM) : 1 Kelas

4. Busana Butik (BB) : 1 Kelas

5. Teknik Elektronika Industri (TEI) : 2 Kelas

6. Teknik Gambar Bangunan (TGB) : 2 Kelas